Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

that love??

that is love (simple) summer, autumn, winter there was coming and gone but my love, still waiting moon, sun, and raining they always standing there but my love, i'm still here standing outside until you came sit underground  'till you here darling come here i need you know how i fell i always forgive you 'bout you're mistake and i always love you 'till we die and my love, i never searching looking back about you're mistake i'll everything we know can bring me down but can bring we up but baby, i'm still waiting in here. standing outside or sit in underground hope u came and hug me never let me go i never let you go that is love. simple  (jika ada yang ingin mengoreksinya, silahkan dan saya sangat berterima kasih)

puisi part 2

  Judul : Ibu Pertimbangkanlah Aku Oleh :Ghina Fairuz ‘ghinfai’ Detiku, kekakuan diantara kami Aku dan dia kakakku Kami dibesarkan hanya dalam satu tahun jarak tak begitu jauh Seharusnya kami memahami satu sama lain Aku, detikku dan kekacauanku Seorang ibu membangun untuk keharmonisan keluarganya Tapi, ibu mana dia Yang membuat aku selalu iri pada kakakku Kakak lelakiku Yang selalu ibu bela Berikan semua keinginannya Ibu kau tahu tak akan ada aku dirumah hingga pukul 11 malam Ibu aku berjalan menuntut ilmu dipagi hari Dan malamnya berdagang untuk memenuhi sakuku sendiri Ibu dia anak lelakimu Tapi aku yang berjuang disini Ibu pertimbangkanlah aku Karena akupun butuh sedikit harapanmu Akupun bukan bermaksud menyakitimu Dengan sedikit pendapatanku Tapi ibu tak pernah niatku menyakitimu Ibu pertimbangkanlah aku Seharusnya anak lelakimulah yang begini Ibu pertimbangkan lah aku Kesakitanku karena kau bedakan Ibu...

puisi part 1

kehidupan dalam goresan sang anak oleh : ghina fairuz 'ghinfai' Ketika ayah menyalakan televisi dan semua kabar itu Hanya berkisar pertarungan Antara korupsi Uang dan pemerintahan Ketika ibu menyalakan televisi dan semua kabar itu Hanya berkisar tentang Perceraian, pernikahan Dan semua masalah artis dunia Aku sedang bergelut menghidupi bagian sisi lambungku Bergelut memenuhi segala sisi otakku Bergelut menyambung nafasku Aku sedang berada dalam peraduan nasibku Membeli secangkir kopi untuk teman malamku Disaat sang dosen tanpa amarah Memberikan tugas yang begitu menganggu Ketika si Boss memarahi tanpa ujung yang tepat Si Andro menyelamatkan dalam ketentraman bathin Hingga sang malam dan denting jam hingga 12 kali Aku menangis tersedu Untuk menangkan semua emosi jiwa Yang berlebihan pada kehidupanku Aku tak pernah tampak Olehnya kebaikkan Dan aku hanya se- karang batu   Yang terus terhempas ke tepi laut Lalu...